🦁 Sejarah Kyai Kholil Bangkalan
Kyai Kholil bangkalan madura sangat di segani oleh para kyai pada zaman nya dan sangat alim. Syaikhona (Syaichona) Kholil atau Kyai Kholil Bangkalan Madura mendirikan sebuah pesantren di daerah Cengkubuan, Bangkalan. Setelah putrinya, Siti Khatimah, dinikahkan dengan keponakannya sendiri, yaitu Kiai Muntaha (Muhammad Thaha); pesantren di desa
Posted on 21/01/2013by Admin Biografi KH Kholil Bangkalan Madura © Hari Selasa tanggal 11 Jumadil Akhir 1235 H atau 27 Januari 1820 M, Abdul Lathif seorang Kyai di
Kyai Haji Mohammad Kholil dalam pengembangan Islam di Bangkalan Tahun 1844 - 1925 This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Alfiyati, Alfiyati (1995) Kyai Haji Mohammad Kholil dalam pengembangan Islam di Bangkalan Tahun 1844 - 1925.
Hal itulah yang membuat Kiai Muhammad Kholil Bangkalan, kiai legendaris yang merupakan guru dari banyak ulama, seperti Kiai Ma’shum Lasem (ayah dari Kiai Ali Maksum Krapyak), Kiai Wahab Chasbullah Jombang, Kiai As’ad Syamsul Arifin Situbondo, Kiai Bisri Syansuri Jombang, Kiai Munawwir Krapyak, dan termasuk juga Kiai Hasyim Asy’ari
Warga Jawa Timur menyebutnya sebagai 'Syaikhona'. Berakar dari bahasa Arab yang artinya adalah guru kita. "Almarhum ini gurunya Kiai Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Hampir semua ulama besar di Indonesia gurunya itu Syekh Kholil Al-Bangkalan," terang Fatah kepada IDN Times seusai membaca tahlil, Minggu (17/6).
Kholil Bin Abdul Latif Bangkalan Madura lahir pada Hari Selasa tanggal 11 Jumadil Akhir 1235 H atau 27 Januari 1820 M, anak dari Abdul Lathif seorang Kyai di Kampung Senenan, Desa Kemayoran, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, ujung Barat Pulau Madura, Jawa Timur. Mbah Kholil kecil berasal dari keluarga ulama. Ayahnya, KH.
Ia mengangkat satu khalifah dari Jawa dan memerintahkan menyebarkannya di sana, yakni Kyai Muhammad Khalil dari Demak.24 Syekhona Muhammad Kholil Bangkalan Almaduri Nama lengkapnya adalah Muhammad Kholil bin Abdul Latief bin Hamim bin Abdul Karim bin Muharom.
Selanjutnya ia meneruskan studinya ke tanah suci, terutama Makkah dan Madinah kepada gurunya Sayid Ahmad Zaini Dahlan, Sayid Ahmad Dimyati dan Syekh Ahmad Khatib Sambas. Sedangkan kawan seperguruannya saat itu antara lain Imam Nawawi Banten (1813-1897), KH. Kholil Bangkalan (1820-1925), KH. Mahfuz Termas (1824-1920), Kgs.
Empat murid kiyai Kholil Bangkalan menjadi tonggak syiar Islam di Nusantara. SEMPATBACA.COM- Sebuah perbincangan tentang empat santri Syaikhana Kholil Bangkalan yang akan menjadi tonggak dakwah Indonesia. Pertama, Sekitar awal tahun 1900-an 4 murid menamatkan pelajarannya pada Kyai Cholil di Bangkalan Madura Menyeberangi selat : Dua ke Jombang
.
sejarah kyai kholil bangkalan